This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, Desember 16, 2011

Jika hati pernah terbagi



Allah SWT memberi jodoh sesuai dengan cerminan diri kita. Maka coba tanyakan pada nurani, apakah kita tega hanya memberi hati yang ‘sisa’ kepada suami/istri kita? Sementara tanyakan pada logika, apakah kita siap hanya mendapat hati yang ‘sisa’ dari suami/istri kita?

Sumber: http://maiyaazyza.blogspot.com/2011/11/ketika-hati-pernah-terbagi.html

Papan Kayu, Paku, dan Lubang

Jika hati itu ibarat papan kayu, maka pasangan hidup adalah pakunya.Sedang lubang yang tertinggal di papan tatkala paku dicabut adalah kenangan. Meski paku tak lagi bersarang, namun tubuh papan telah berubah. Tubuhnya kini tak lagi mulus lantaran lubang-lubang yang bersemayam. Banyaknya lubang tentu saja tergantung dari banyaknya paku yang sempat tertanam. Dan besar kecilnya lubang tergantung pula dari bagaimana paku mengoyak papan kayu.
Harus diakui, siapa pun orang di sekitar kita pasti memiliki tempat tersendiri di hati. Berdasarkan perbedaan porsi, muncullah klasifikasi status sosial-pribadi: kenalan, teman, sahabat, saudara, keluarga, atau bahkan kekasih. Klasifikasi tersebut memiliki satu pondasi: CINTA.
Kualitas cinta akan semakin sempurna apabila memiliki porsi yang total. Sepenuh hati. Suci. Cinta seperti ini tentu saja didasarkan bukan semata-mata cinta karena makhluk, melainkan cinta karena Allah SWT.Cinta seperti inilah yang patut kita realisasikan dalam kehidupan, termasuk pernikahan.


Jangan Hanya ‘Sisa’

Bukankah rumah yang kokoh itu tidak dibangun dari kayu yang rapuh? Pun begitu dengan pernikahan. Dibutuhkan hati yang utuh untuk menciptakan pernikahan yang kokoh.
Tapi justru dewasa ini, kita disuguhkan dengan fenomena permainan hati (pacaran) yang kian semarak. Di mana sebelum menikah, hati dibuka lebar-lebar layaknya hotel untuk disinggahi banyak orang secara ‘temporer’, namun memberi bekas secara ‘permanen’. Bagaimana tidak, pernikahan dengan kondisi hati seperti ini akan melahirkan banyak perbandingan lantaran kenangan-kenangan dengan ‘si dia’, ‘si dia’, atau ‘si mereka’ yang terus saja membayang di setiap jengkal kehidupan. Manakala suami/istri kita menyuapi bubur misalnya, terlintas begitu saja bayangan ‘si dia’ yang dulu juga pernah menyuapi kita bubur. Ketika melintas di kerumunan, lalu mencium bau parfum yang khas, ingat ‘si dia’ yang juga memiliki harum yang sama. Lalu kemudian mulai membandingkan, kenapa suami/istri kita tidak wangi seperti ‘si dia’.
Sejenak mungkin tubuh kita hadir bersama suami/istri, namun pikiran melayang membayangkan kisah-kisah indah bersama ‘si dia’. Hal itu disebabkan oleh pemberian hati yang tidak utuh lantaran telah banyak lubang yang dihasilkan tusukkan-tusukkan cinta yang ‘semu’ dari masa lalu. Menyedihkan, bukan?

Bayangkan, ketika kita melihat kertas polos dengan satu nama di tengahnya, mata kita akan menangkap satu sentralisasi konsentrasi yang utuh. Namun tidak demikian apabila terdapat banyak nama dan tulisan di kertas tersebut. Mata kita akan mendapati banyak nama dan konsentrasi kita menjadi tidak fokus. Meski pun nama yang dituju telah diberi tanda khusus, lingkaran misalnya, namun tetap saja kertas itu tidak bersih dan indah. Tulisan-tulisan selain yang dilingkari kerap kali mengganggu.

Hal serupa terjadi pada hati kita. Hati yang belum pernah terjamah permainan cinta akan fokus terhadap satu nama pertama dan terakhir. Di mana nama tersebut tertulis sebagai pendamping hidup kita: ‘fulan bin fulan’ atau ‘fulanah binti fulan’.

Allah SWT memberi jodoh sesuai dengan cerminan diri kita. Maka coba tanyakan pada nurani, apakah kita tega hanya memberi hati yang ‘sisa’ kepada suami/istri kita? Sementara tanyakan pada logika, apakah kita siap hanya mendapat hati yang ‘sisa’ dari suami/istri kita?

Rumah yang Kokoh

Sungguh indah segala keteraturan. Layaknya lalu lintas, indahnya keselamatan akan tercipta apabila para pengguna jalan mematuhi rambu-rambu yang ada secara teratur. Untuk membentuk rumah tangga yang indah pun perlu adanya sebuah keteraturan dalam membangunnya: keteraturan menjaga hati dan kesucian diri.

Sebelum berumah tangga, seorang Muslim haruslah menjaga kesuciannya. Menjaga diri dari masuknya cinta selain untuk Allah SWT. Maka dari itu tidaklah dibenarkan untuk mengikuti langkah-langkah syetan dengan mengumbar cinta atau berpacaran sebelum menikah. Dengan begitu hati akan tetap terjaga kesuciannya dari lubang-lubang cinta yang tidak semestinya.

Tatkala menikah, hati yang utuh dan suci akan merasa bahagia dengan cinta pertama dan terakhir. Cinta yang diberikan kepada suami/istri dalam balutan ridho Illahi. Cinta yang utuh, lantaran hati tak pernah terjamah cinta yang lain. Cinta yang suci, lantaran hati tak pernah terkotori cinta yang salah. Cinta seperti inilah dapat saling melindungi dan memberikan nuansa kemurnian cinta yang sesungguhnya dalam rumah tangga.

Serupa rumah yang kokoh, akan memberi perlindungan apabila komponen dasarnya juga utuh dan kokoh.
Kini tengoklah ke dalam hati, sudah sejauh mana hati terbagi?

Bagi sahabat yang sudah pernah atau malah sudah sering hingga menjadi kebiasaan memberikan hatinya pada yang belum halal untuknya, yuuukkk, mulai dari sekarang di stop.^___^

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/



Kamis, Desember 15, 2011

Anakku seorang aktifis



“Dimana rumahmu Nak?

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.




Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus,untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya…

Rabu, Desember 14, 2011

Global Warming





Bismillah…

Again…nulis about para makhluk aneh tapi nyata…[hehehe..] walau sebenarnya udah bosan nulis tema beginian melulu….But…mau gimana lagi…agak “gerah” juga lihat pemandangan di FB yang kian hari kian menunjukkan gejala “GOMBAL WARNING”

Pada tahu ga’ apa itu GOMBAL WARNING? Kalo Global warning pasti tahu kan? Apalagi anak MAPALA! Sebuah gejala yang membuat bumi ini semakin panas….

Kayaknya definisi itu bisa juga diterapkan pada istilah Gombal Warning. Apa coba? 



Sebuah gejala yang membuat hati para Murabbi bakal panas karena para mutarabbi pada ngeyel kalo udah di dunia lain! Sebuah gejala yang membuat syaitan pada menari-nari senang! Sebuah gejala yang bakal membuat dunia dakwah semakin menipis dan membuat pendek usia tarbiyah seseorang! Sebuah gejala yang membuat iman mengibarkan bendera putih! Else anything??

So…apa saja gejala Gombal Warning??

Oke…kita mulai dari kaum akhwat dulu ya…[soalnya yang nulis kan akhwat]…
Duhai akhwat…
Please attention!!

Kasus Gombal Warning dengan :
Korban : Akhwat yang masih gamang
Terdakwa : Ikhwan diam-diam berharap

Gejala :
Jika ada akhwat yang membuat status tentang wanita sholehah atau impian suami atau membuat catatan tentang kerinduan pada sang Mujahid, hati-hati bila ada komentar dari ikhwan dan sejenisnya seperti ini

“Subhanallah ukhti…indah sekali kata-kata anti”
“Aamin…dia akan datang padamu wahai ukhti sholehah”
“Subhanallah..beruntung sekali yang menjadi suamimu ukhti”


Atau yang paling parah

“Wahai ukhti sholehah…andai aku bisa memilikimu..”

Oke para akhwat…jika gejala ini sudah terlihat maka siapkan :
Tausiyah singkat, padat, dan jelas hingga mudah diterima

[masih bandel?]
Sabar….berikan lagi kata-kata penegas

[masih ngeyel juga?]
Oke…keluarkan senjata ampuh!
Sapu Lidi yang berisi 100 bilah!
Lengkapi dengan granat daya ledak rendah dan beberapa amunisi dengan daya tembak jarak dekat! [kejamnya….hehe….]
Alias…remove aja ya ukhti….


Tiiitttt…..

Gimana dengan ikhwan? Walaupun makhluk ini lebih sering menjadi terdakwa Gombal Warning tapi terkadang mereka juga korban kok secara tak tersirat. Ini bila mereka terlalu terlena sama sikap seorang akhwat [jejadian] waktu berkomentar di status ikhwan
Makanya kalo bikin status itu jangan terlalu puitis…hobi banget sih…

Oke. Gejalanya apa?
Jreng…jreng…..

“ Subhanallah…indah sekali kata-kata akhi, ana jadi tersentuh”
“ Siapakah akhwat yang beruntung itu ya akhi?”
“Andai itu adalah aku…”


Mohon diingat…ternyata akhwat itu lebih bisa menahan perasaannya daripada laki-laki. So…dia bisa menyimpan rasa itu jadinya kalo ga peka kalian ga akan tahu maksud dibalik kata-kata akhwat [wanita] itu.

Terus…penangkalnya?
Jangan terlena dengan kata-kata seperti itu, sadarlah bahwa kalian itu ikhwan [yang sudah aktif ngaji dan paham]. Berilah tausiyah singkat, padat dan jelas terlebih jika dia adalah akhwat yang masih belum ngaji [belum memahami]

[masih bandel nih]
Kasih kata-kata tegas! Kasih dalil kalo perlu

[masih ngeyel juga…]
Acuhkan aja deh…ga usah ditanggapi lagi kalo ada komentar sejenis, bisa? Jangan sampai iman kalian jadi berantakan Cuma karena hal sepele dan terpengaruh hal beginian. Ini sih namanya ikhwan cemen!


Kesimpulan?

Pesan dulu deh buat akhwat…

Please ya ukhti…[soalnya ana dulu pernah kena tegur juga]
Jangan bikin status yang terlalu melankolis yang mewakili perasaan dan kerinduan kalian pada sebuah cinta yang halal [baca : pernikahan]. Status ataupun catatan tentang itu cukuplah menjadi catatan pribadi kita. Biarlah doa-doa yang sering kita tuliskan di status atau note terpatri indah dalam lantunan doa kita kepada Allah. Sadarkah bahwa terkadang tanpa sadar kita telah “memancing” para penggoda untuk menggoda iman kita? So…jangan cuma menyalahkan ikhwan karena sikap mereka yang kadang kurang ahsan, lihatlah pula sikap kita selama ini, oke?

Pun dengan kalian para ikhwan…
Please…kalian terlalu cepat menjadi seorang pujangga….cobalah simpan kata-kata puitis dan indah itu untuk moment dan seseorang yang special nantinya….

Intinya?
Mari jadikan semua situs jejaring sosial ini benar-benar sebagai medan dakwah kita. Jangan nodai amal dakwah kita dengan segala sesuatu yang rada abu-abu. Sepakat??

Auto Read More Pada Blog

Fungsi Read More kali ini emang agak berbeda dengan versi Read More yang lama (part 1). Bila versi terdahulu kita harus meng-cut tulisan menggunakan cara manual dengan melakukan pemangilan fungsi <div class="fullpost">..</div> atau <span class="fullpost">..</span> dimana kode ini biasanya kita tanamkan secara manual kedalam halaman postingan. Untuk versi Auto Read More terbaru kali ini sepertinya lebih canggih lagi, karena fungsi pemenggalan kalimat langsung bekerja secara otomatis tanpa harus menambahkan kode diatas.



Trus..hebatnya lagi, fungsi Read More ini mampu menampilkan image pertama dalam postingan dan mem-fload image tersebut di awal paragraf awal, meskipun gambar yang kita letakan berada di tengah atau akhir postingan. Mungki lebih nyaman saya sebut saja dengan fasilitas image thumbnail.

Tidak hanya itu saja, kita dapat juga pengatur jumlah karakter yang ditampilkan. Disini ada 2 pilihan untuk jumlah karakter. Yang pertama, jumlah karakter yang ditampilkan jika ada image yang diikutsertakan dalam postingan dan yang kedua jumlah karakter tanpa image. Masih bingung maksudnya? sama..yang jelasin juga puyeng wkwkwkw  Ya sudah, biar sama2 gak pusing langsung ke tutorialnya saja ok.

Penting! Yang sudah memasang Read More versi lama sebaiknya di kodenya kembalikan dulu ke seperti semula, caranya hapus kode yang berwarna merah dibawah ini (Setiap template mungkin berbeda, jadi tinggal disesuaikan saja)

<div class='post-header-line-1'/>
<div class='post-body'>

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>

<style>.fullpost{display:none;}</style>
<p><data:post.body/></p>

<a expr:href='data:post.url'>Readmore</a>
</b:if>

<div style='clear: both;'/>

OK, kalo sudah tinggal lanjutkan dengan tutorial dibawah.

Pertama, silahkan tuju langsung ke halaman EDIT HTML, Cari kode </head> kemudian letakan script dibawah ini di atas kode </head> Kalo sudah, jangan lupa di simpan terlebih dahulu.

Langsung copy paste aja kode dibawah ini:


<script type='text/javascript'>
var thumbnail_mode = "float" ;
summary_noimg = 250;
summary_img = 250;
img_thumb_height = 120;
img_thumb_width = 120;

</script>

<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
/******************************************
Auto-readmore link script, version 2.0 (for blogspot)

(C)2008 by Anhvo

visit http://en.vietwebguide.com to get more cool hacks 
********************************************/
function removeHtmlTag(strx,chop){ 
if(strx.indexOf("<")!=-1)
{
var s = strx.split("<"); 
for(var i=0;i<s.length;i++){ 
if(s[i].indexOf(">")!=-1){ 
s[i] = s[i].substring(s[i].indexOf(">")+1,s[i].length); 


strx = s.join(""); 
}
chop = (chop < strx.length-1) ? chop : strx.length-2; 
while(strx.charAt(chop-1)!=' ' && strx.indexOf(' ',chop)!=-1) chop++; 
strx = strx.substring(0,chop-1); 
return strx+'...'; 
}

function createSummaryAndThumb(pID){
var div = document.getElementById(pID);
var imgtag = "";
var img = div.getElementsByTagName("img");
var summ = summary_noimg;
if(img.length>=1) { 
imgtag = '<span style="float:left; padding:0px 10px 5px 0px;"><img src="'+img[0].src+'" width="'+img_thumb_width+'px" height="'+img_thumb_height+'px"/></span>';
summ = summary_img;
}

var summary = imgtag + '<div>' + removeHtmlTag(div.innerHTML,summ) + '</div>';
div.innerHTML = summary;
}
//]]>
</script>

Masih pada halaman EDIT HTMLBeri tanda centang pada "Expand widget template" lalu temukan kode seperti dibawah

<data:post.body/>

Kalo sudah, ganti kode <data:post.body/> dengan semua kode dibawah ini

<b:if cond='data:blog.pageType != "item"'>
<div expr:id='"summary" + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb("summary<data:post.id/>");</script>
<span class='rmlink' style='float:left'><a expr:href='data:post.url'>READ MORE - <data:post.title/></a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if>

 
silahkan disimpan dan lihat hasilnya :)

Keterangan:

var thumbnail_mode = "float";  (kita dapat memutuskan apakah letak thumbnail berada di (float) kiri atau jika tidak silahkan ganti dengan (no-float)
summary_noimg = 250; (Menetapkan berapa banyak karakter akan ditampilkan di posting tanpa gambar / thumbnail)
summary_img = 250; (Menetapkan berapa banyak karakter akan ditampilkan di posting dengan gambar / thumbnail)
img_thumb_height = 120; (Thumbnail 'tinggi dalam piksel)
img_thumb_width = 120; (Thumbnail 'lebar dalam piksel)
okay, selamat mencobanya!!!

Selasa, Desember 13, 2011

Surat Cinta


Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja.
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.

Keesokan harinya... Engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU... Tapi yang KU tunggu... Tak kunjung tiba... Tak juga kau menyapaKU.

Subuh........ Dzuhur....... Ashyar.......... Magrib......... Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU...

Apa salahKU padamu wahai hambaKU?
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat
kepadaKU?!

Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU. Yang selalu menyertaimu setiap saat.

NB: Apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2 yang kita sayangi?
Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun
yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semat..

Bila cinta, Khitbahlah


Bismillahirrahmanirrahim..

“Lihat wanita itu bang?“
sahabatku menunjuk seorang wanita berjilbab,sekilas ku lihat memang wanita anggun.

“Aku mencintainya bang, tapi setiap kali aku mendekatinya, dia menjauhiku. Entah apa maksudnya. Dia tidak pernah membalas SMS ku bahkan aku pernah nekat mengiriminya surat, namun nasibnya sama. Tak berbalas “ sahabatku yang bernama Tio pun tertunduk.

“ Kau sudah pernah melamarnya ?? “ aku bertanya.

“ Boro-boro bang,aku ini masih kuliah. Abang juga kan masih kuliah,dia juga kuliah. Mau di kasih makan apa,batu?? “ aku melihatnya tertawa. Aku tersenyum melihatnya.

“ Kalo aku jadi kamu,udah aku lamar enggak pake lama deh “ aku menatapnya.

“ Kalo abang udah mikir mau ngasih makan batu,silahkan aja “ dia pun melanjutkan tawanya. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Tak lama setelah perbincangan itu aku mengetahui namanya. Lathifah. Nama yang bagus,itu pun aku ketahui dari Tio yang keceplosan menyebut namanya. Aku hanya sekilas melihatnya lagi. Setelah itu hanya mengetahui Lathifah dari Tio.

Lama aku mengenal Lathifah dari Tio,begitu seringnya Tio menceritakan Lathifah padaku. Aku hanya sebagai pendengar setia setiap curhatan nya.

“ Gimana Yo,lama aku tak mendengarmu menyebut namanya,katanya cinta “ kataku memulai pembicaraan yang telah lama tidak ku ketahui kabarnya.

“ Enggak tahu deh bang,capek aku mikirin dia. Enggak ada kepastian “ timpalnya.

“ Dia itu seorang muslimah Yo,aku yakin dia enggak pernah kepikiran pacaran apalagi mau pacaran. Kepastian dia Cuma lamaran Yo,kalo kamu berani melamarnya. Aku yakin kamu akan mendapatkan kepastian. Kalo kamu masih enggak mau juga,buat aku saja yaa “ aku terkekeh melihat raut wajahnya yang langsung berubah jadi cemberut.

“ Aahh..sudahlah bang,kalo jodoh juga dia enggak akan lari “

“ Kata siapa enggak bakalan lari ?? Yang namanya jodoh itu harus di kukuhkan dengan pernikahan,kalo enggak yaa sampai kapanpun jodoh akan lari. Dari mana kamu tahu kalo dia jodohmu kalo kamu enggak mau nyoba buat mengukuhkannya dengan pernikahan”

“ Cerewet amat si bang,si amat aja enggak cerewet kayak abang “ aku tertawa mendengar ejekannya.

Ada suara ketukan di pintu kamar ku. Aku bergegas berdiri dari depan meja tempatku berjuang menyelesaikan tugas-tugasku.

“ Kenapa kamu Yo ?? “ aku mengerenyitkan dahi,melihat muka Tio lesu. Seperti habis memikul sesuatu yang berat.

“ Lathifah akan menikah bulan depan bang,aku di beri tahu sahabatnya “ Tio melangkahkan kakinya menuju tempat tidurku,lalu telentang dan menutup kepalanya dengan bantal.

Aku membuka bantalnya,melihat Tio menangis. Tak ada salahnya seorang laki-laki menangis,toh dia juga manusia biasa yang mempunya fitrah dengan sebuah perasaan yang membebaninya.

“ Terus kenapa kamu menangis “

“ Aku kecewa bang,lama sudah aku ngejar-ngejar dia. Masa ada cowok baru dateng minggu kemaren ke rumahnya,udah dia terima aja jadi calon suaminya “ Dia kembali menangis.

“ Emang calon suaminya salah ya kalo mau ngelamar Lathif ??”

“ Ya enggak Bang,Cuma aku duluan yang suka sam Lathif,dia kan datangnya belakangan “ aku tersenyum mendengarkan pembelaannya.

“ Hey sob,Siapa yang suka duluan atau yang suka belakangan itu enggak di perhitungkan sob. Kalo siapa yang duluan ngelamar,itu baru perlu di pertimbangkan. Ini dari dulu di suruh ngelamar,enggak berani,sekarang udah di lamar orang lain,kamu malah nangis-nangis. Emangnya dia di suruh nugguin ketidak pastianmu apa “ Kataku panjang lebar.

“ Bukan Cuma itu bang,dia ternyata juga suka sama aku. Itu kata sahabatnya si Lathif,Cuma aku nya ngajak pacaran mulu,makanya dia enggak mau nerima aku. Aku baru tahu kalo dia sedang nunggu aku,Cuma karna dia seorang muslimah dia benar-benar menjaga kehormatannya...aaahhhh...aku nyesel bang “ dia kembali menutupkan wajahnya pada bantal.

“ Nyesel selalu datang terlambat ya,kalo datangnya duluan namanya bukan penyesalan atuh,tapi perencanaan buat nyesel nantinya “ Aku mencoba mencairkan suasana. Tapi tetap saja tangisnya belum mereda.

“ Makanya,kalo cinta jangan Cuma di katakan,tapi di khitbah biar bisa jadi istri. Kalo udah di ambil orang,baru kerasa efeknya “

Lemparan bantal ke arahku menandakan dia sedang kecewa berat. Namun pelajaran berarti saat ini untuk menuju sebuah kedewasaannya dalam berfikir.

Ikwan Sejati



IKHWAN SEJATI 
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!” 

Sang Ibu tersenyum dan menjawab… 
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya. 
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan. 
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca. 
Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ? 
Sang Ibu memberinya buku dan berkata… 
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

Akhwat Sejati





AKHWAT SEJATI
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?” 
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum. 
Anakku… 

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. 
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. 
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. 
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. 
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara. 
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya. 
Ketahuilah putriku… 
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. 
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. 
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur. 
Dan ingatlah… 
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya, 
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!” 
Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”.

Akhwat Genit





Nasehat untukku, untukmu, untuk kita...


Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya…
Lihat aja kerjaan mereka rapat sampe pulang larut malam, berjuang demi dakwah tapi menelantarkan Iffah (harga diri) mereka.
Akhwat yang Genit itu…
Tuh lihat saja si fulana berteriak tentang dakwah, menggunakan hijab ketika sedang syuro dengan ikhwan, tapi dibelakang masih suka aja ngirim sms “tausyiah” ke ikhwan…
ceeeuuu ile..maksudnya sih nasehat… nasehat apa nasehat tuh Ukh…?? sampe2 kepergok lagi jalan be2an sm ikhwan yg bkn mahramnya.. Astagfirullah... lg ngapain ukhty?
Akhwat genit itu…
Yang satu ini lebih parah lagi, saking begitu perduli sama palestina… Nonton nasyid Palestina sampai jingkrak jingkrakan nggak karuan…
Akhwat genit itu…
Wedew… lihat aja tuh akhwat yang jilbabnya panjang buangetttt.. tapi kenapa ya..? kalau habis nonton nasyid terus pada lari histeris, ngantri sama munsyid yang udah jadi thagut… minta tanda tanganlah! Minta foto barenglah! dg gaya sok imut2nya dgn sang pujaan hati..(kya lagu Kang*n Band ya)… payah dagh!
Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya…
Nggak kalah parahnya sama yang lain, retorika dakwahnya sih bagus, eh… pas nikah kerjaannya khawatir melulu, ngak mau sabar nemenin perjuangan suaminya… Akhirnya futurlah si suami yang dulu waktu di kampus asooooy berat semangat dakwahnya. Sekarang udah sibuk NYARI DUIT lantaran ‘TANGGUNG JAWAB’ keluarga…nuntuuuuut terus! ini.. itu.. pusing dech..!
Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya…
Kalau umur 20 tahunan akhwat-akhwat ini memang pada jual mahal kalau ada ikhwan yang khitbah, ntar pas umur 25 tahun pada cari yang ideal… ntar kalau ngak dapat-dapat sampai umur 30.. SIAPA AJA DAH! nah tahu rasa lu…sok ideal sih!
ckckck.. jgn sampe deh...
Akhwat dengan dakwah abal-abalnya…
Katanya aktivis dakwah..? katanya teguh menegakkan tauhid..? tapi kok kamu marah ya ukh waktu Aa Gym Poligami..? kenapa oh kenapa..? ada wajarnya siy.. tp jgn berlarut2 donk....
Akhwat genit itu…
Tuh lihat aja si fulana, kalau ketemu ikhwan yang pendek kecil dan tidak menarik itu pasti JAGA PANDANGAN, busyet dagh pas ketemu ikhwan tinggi putih dan lagi nyelesain S2 itu… bukan cuma mata yang jelalatan tapi hatinya luntur sama thagut perasaan…lebuurr…pyuurrrr… jburr...
Akhwat genit itu…
Cie ile… peduli banget ukh sama ikhwan…
”Aslm, af1 akh jaga ksehatan yhuaa, skarang musim ujan looh”
“udah makan belum akh? Jangan telat makan. Nanti mag-nya kambuh.”
eh ngapain berlagak minta pendapat sama ikhwan tentang diri ukhti
“Akh, menurut antum, ana hrus brsikap bgimana sama si A,B,C dll??
“Ana disuruh ta’aruf oleh murabbi. Gmana yaaaa?”
minta pendapat apa cuma ingin diperhatiin aza sama ikhwan… hayo ngaku…ngaku…ngaku…?
Akhwat genit itu…
Percaya nggak… si fulana itu depan ikhwan doang sok alim, di kos-kosan sih tetap aja telpon – telponan sama oknum tertentu… ku tunggu kau di batas waktu ( katanya… hehehe.. gubraks.!)
Astaghfirullah... 
semoga Allah melindungi kita dari sifat tidak terpuji...
Kuatkan hati ini selalu milik-Mu Ya Allah...

IKHWAN GENIT





¨ Ikhwan genit itu so faham agama tapi sebenarnya biasa-biasa aja… “Hmmm, bgini ya ikhwah fillah…aktivitas kita jangan hanya disibukkan dengan dakwah..sempatkanlah untuk olah raga agar kuat. Karena Allah lebih mencintai mu’min yang kuat daripada mu’min yg lemah…”
¨ Ikhwan genit jarang ke Masjid, ke Masjidnya mungkin pas jum'atan saja. Pas Jum'atan aja masih diselingi ngantuk, rame sendiri, dan sibuk dengan HP nya. Apalagi di HP-nya itu ada fasilitas internetnya.. kerjaannya OL mulu… alesannya “supaya gak ngantuk gtu looo…”
¨ Ikhwan genit, akan menyingsingkan celananya alias menjadi sosok congklangers (biar ga isbal) di depan para akhwat sedang klo bertemu dengan cewek biasa diturunkan lagi celananya. Jadi alim banget n gk salaman kalo sm akhawat, tapi mendadak 'gaul' kalo sm cewek biasa. So, tergantung lawannya deeeh..
¨ Ikhwan genit suka chatting dengan akhwat, diskusi dengan hal-hal yang ga perlu, katanya seh dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah. Malah sampe curhat tentang pribadinya yg gk pnting… “Ukhty, tadi pagi ujan deras banget, udah gitu banjir lagii… jadi ana gak ke kampus deeh…”
¨ Ikhwan genit suka sms & nelpon-nelpon akhwat tanpa agenda yang jelas, biasa… basa-basinya katanya sih memperhatikan sesame muslim…” Assalamu’alaikum ukhty, bagaimana kabarnya hari ini? Knapa kemarin gak ikut syuro? Kata si A sakit ya? Sakit apa? Udah ke dokter belum?.. jangan lupa minum obat dan istirahat yg teratur yha…”
¨ Ikhwan genit, memanfaatkan amanah dakwah nya untuk kepentingan dirinya, dan menseleksi akhwat, menilai akhwat layak tidak untuk dirinya, sekufu tidak dengan dirinya, dan orientasi pribadi lainnya. Bahkan ada yang sampe menilai.. si Akhwat A 8, si B 7, si C boleh deh 6, si D haduuuhhh 5 aja gak dapet…
¨ Ikhwan genit memanfaatkan kepandaiannya dalam skill tertentu untuk menarik akhwat, misal skill memperbaiki komputer,HP, pemrograman, buat blog (site) dan buat proposal atau kerja teknis lainnya. “kalau Ukhty gk keberatan, nanti laptop-nya ana bawa pulang dulu biar ana perbaiki di rumah instalnya cukup lama dan sekarang ana belum sempet....”
¨ Ikhwan genit berjalan suka jelalatan, klo ada akhwat yang melintas di depannya cantik, tinggi, langsing, putih..berucap Subhanallah… Kalau di depannya pendek, gemuk, hitam…dalam hatinya istighfar..Astaghfirullah
¨ Ikhwan genit, suka bercanda dan cair dengan akhwat,. Alesannya, boleh donk kali2 humoris jangan terlalu serius soalnya jadi kaku..
¨ Ikhwan genit suka sekali sms tausiyah padahal sebenarnya dia lagi kangen saja sama akhwat idolanya, menurut saya etika sms tausiyah, "sent to all", ga ada spesifikasi untuk ikhwan/akhwat tertentu, atau untuk lebih berhati-hati, ikhwan sms tausiyahnya ke ikhwan dan akhwat ke akhwat.
¨ Ikhwan genit yang kebetulan mendapat amanah di kaderisasi, perhatian n sok campur tangan dengan kaderisasi akhwat, padahal jelas-jelas kaderisasi ikhwan dan akhwat benar-benar sesuatu yang terpisah, dan semuanya sudah ada yang ngurusin.
¨ Ikhwan genit suka menjanjikan "nikah" kepada seorang akhwat padahal itu masih lama banget menikahnya alias ngetek duluan, n yang terjadi akhirnya adalah back street.. wew parah!! Bilangnya :”Af1 ukhty, bukannya ana mencampuri urusan pribadi anti, ana ingin anti mempertimbangkan tawaran ana sebelum anti ta’aruf dengan ikhwan yang lain..” gubraaakkk..
¨ Ikhwan genit suka koleksi foto akhwat, dan suka meng-crop foto akhwat yang jadi idolanya, dan lebih gila lagi, menjadikannya background atau screen servernya di komputernya atau laptopnya.
¨ Ikhwan genit suka koleksi teman-teman akhwat dengan FS, YM, dan sok perhatian ngasih komen di FS nya. Atau berlama-lama nge-net hanya ingin lihat2 pic-nya si akhwat.
¨ Ikhwan genit ga suka kajian, tapi seneng beli buku, komik pula. Atau jangan2 malah novel
¨ Ikhwan genit suka jalan-jalan di Sunday morning dan melotot lihat akhwat cantik, n ga bisa Godhul bashor, ayo ikhwan tundukkan pandanganmu, biar kami bisa leluasa kalau harus berjalan di depanmu. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, … (QS.An-Nuur:30-31)
¨ Ternyata Ikhwan genit suka ngegosip juga looh dalam obrolan teman sesamanya yang dibicarakan selalu seputar akhwat, minim membahas ilmu dien, dan strategi dakwah.

¨ Ikhwan genit kelihatannya antheng & alim banget pas di depan akhwat & pas syuro'. padahal kalau lagi berkumpul sesamanya, suka tertawa terbahak-bahak ga karuan


Mari bercermin diri dengan jujur, kalo ada di antara tanda2 di atas pada diri anda, yuk berubah. Tiap orang pasti bersalah, dan yang paling baik adalah orang yang bertaubat dari kesalahannya.
"Dan mohonlah ampun kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (Al-Muzammil: 20).

Nb: Penulis juga mungkin masih termasuk kategori ikhwan yg genit, tapi selalu berusaha untuk menjadi ikhwan yang GA genit ....... ^_^ ...... okay...


YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN

Mejeng Foto Bagi Akhwat





Tulisan ini hanya sekedar peringatan buat akhwat yang masih suka memajang foto-fotonya di internet seperti di Blog, Situs Forum, khususnya di Facebook atau di situs jejaring sosial apa pun, dimana sekarang hampir semua aktivis dakwah yang mengenal internet mempunyai akun di situs pertemanan tersebut.
Dari pengamatan saya selama memiliki akun di Facebook yang paling membuat miris adalah banyaknya wanita berjilbab yang memajang foto mereka bahkan beberapa di antaranya ada yang close up. Dari profile mereka ketahuan bahwa sebagian besar dari mereka adalah aktivis dakwah. Sahabat, lebih baik gak usah majang foto sendiri deh dengan alasan :

1. Bisa jadi korban pornografi
Ketika Anda mengupload foto ke internet maka yakinlah foto tersebut sudah bukan milik Anda. Ketika mengupload foto Anda di internet maka anda secara tak langsung telah “menandatangani kontrak” bahwa anda membebaskan siapapun bebas untuk memandang Anda tanpa terkecuali. Terus dimana penjagaan Anda terhadap kehormatan Anda dan orang lain???.... Anda mungkin merasa aman karena foto tersebut tersimpan di akun Anda yang kapan saja kalau mau Anda bisa menghapusnya tapi itu hanya perkiraan Anda. Jutaan orang yang bisa mengakses ke profil Anda, mereka bisa mendownloadnya dan menyebarkannya di tempat lain. Jadi meskipun dikemudian hari Anda menghapusnya tapi ia sudah terlanjur menyebar dan mustahil bagi Anda untuk mencegahnya.
Hal yang paling ditakutkan adalah ketika orang-orang usil mendapatkannya dan “tergoda” untuk menjahili Anda. Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang benci dengan Islam. Misalnya dengan memanipulasinya dan menjadikan Anda “Bintang Pornografi”. Dengan kecanggihan software pengolah gambar hal itu bisa dilakukan dengan waktu hanya beberapa menit. Setelah itu mereka bisa menebarnya ke ribuan link hanya dalam hitungan detik.

Meski dengan mudah orang menebaknya sebagai sesuatu yang di rekayasa, tapi bukankah itu sudah cukup untuk menghinakan dan melecehkan, namun kitalah memberi peluang kepada orang hasad tersebut untuk melakukannya. Nah, sebelum terlanjur, bagi yang sudah dipajang fotonya lebih baik dihapus aja !
2. Anda pajang untuk siapa?
Ada pertanyaan bagi muslimah yang memajang fotonya di internet, foto itu Anda pajang untuk siapa?
Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan muslim dan muslimah untuk menjaga pandangannya dari lawan jenis yang bukan mahram. Tak sampai di situ Allah pun memerintahkan masing-masing kepada mereka untuk saling menjaga diri (An-Nur (24): 30-31). Di sini ada simbiosis mutualisme, jika seorang wanita yang menjaga dirinya dengan hijab yang syar’i maka dengan sendirinya laki-laki juga akan terjaga pandangannya meski laki-laki tersebut tidak paham agama, nah bagaimana jika laki-laki tersebut juga paham akan agama tentu ia juga menjaga diri dan pandangannya. Sadar atau tidak mereka saling menguatkan dalam kebaikan, dan itulah mungkin maksudnya Allah menegaskan dalam firman-Nya bahwa laki-laki beriman dan wanita yang beriman adalah penolong bagi yang lainnya, dan mereka saling menguatkan dalam keimanan dan keta’atan (QS. at-Taubah (9) : 71.).
Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan bahwa seandainya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup dan melihat tingkah laku wanita pada zaman tersebut maka tentu beliau akan melarangnya untuk keluar rumah. Perkataan ini beliau katakan ketika para sahabat masih berada di tengah-tengah mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, mereguk Islam seperti menikmati air langsung dari mata airnya, ketika para muslimah masih menjaga hijab-hijab mereka, bandingkanlah keadaan tersebut dengan sekarang ini dimana kebanyakan wanita sudah tidak bisa menjaga kehormatannya.
Wahai wanita malulah! Wahai para suami cemburulah! Wahai para orang tua jagalah anakmu dari kerusakan! Wahai para ikhwah yang akan menggenapkan separuh agamanya jagalah dirimu dan carilah wanita yang shalehah yang menjaga dirinya serta berlindunglah dari wanita yang masih suka “menjajakan” dirinya. Wallahu a'lam bishawab.. <